Terdakwa penembak kerbau diduga memenggal kepala seekor kucing sebelum serangan mematikan
Rincian baru yang mengganggu telah terungkap mengenai dugaan Buffalo yang mematikan, pria bersenjata New York Payton Gendron.
Rincian baru yang mengganggu telah terungkap mengenai dugaan Buffalo yang mematikan, pria bersenjata New York Payton Gendron.
Rincian lebih lanjut telah tersedia setelah pembantaian rasis pada hari Sabtu (14 Mei) di toko Tops Friendly Markets di Buffalo, New York.
Seorang karyawan Tops yang selamat dari penembakan massal Buffalo mengklaim bahwa petugas 911 menutup teleponnya karena dia berbisik di telepon.
Sebuah tweet menunjukkan video Gendron yang diduga meminta maaf kepada pelanggan kulit putih karena hampir membunuhnya alih-alih orang kulit hitam.
Organisasi hak-hak sipil menanggapi penembakan massal dengan tuduhan rasial yang merenggut nyawa 10 orang dan melukai tiga orang di Buffalo.
Laporan menyatakan bahwa 15 orang menerima pesan ruang obrolan pribadi dari tersangka pria bersenjata Payton Gendron pada hari penembakan.
Penembakan massal kerbau telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan lebih banyak lagi yang terluka. Insiden tragis itu terjadi di Pasar Tops di dalam kota.
Terdakwa penembak massal Payton Gendron didakwa oleh dewan juri atas kematian 10 orang dalam serangan di Buffalo, New York.
Petugas koreksi negara bagian New York Gregory C. Foster II diskors tanpa bayaran karena memposting meme tentang pembantaian Buffalo hari Sabtu.